Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 26 Februari 2014

Diary Versi Baru (Menceritakan Masalah di Sosial Network)

Zaman memang cepat banget berubahnya ya, berputar, namun saya yakin suatu saat akan kembali merindukan masa-masa lampau, contohnya saja yang berkaitan dengan judul, dulu kita mengenal yang namanya Diary, hayoo siapa yang punya Diary, dulu rasanya senang banget jika ada punya diary, bahkan ada yang sampai menjadikan Diary tempat Curhat, menangis2 bombay lah di Diary, ketika ada yang mengetahui isi Diary kita dibaca orang lain, bisa menjadi marah dan malu karena ketahuan apa isi Diary.



Zaman berubah, sekarang Diary sepertinya sudah pindah ke media lain, yaitu Sosial Network. Semuanya pada curhat di Sosial Network dan kayaknya ga malu-malu lagi menceritakan isi "Diary" nya pada semua orang.


Istri yang mengeluh akan suaminya diceritakan di Sosial Network, atau suami juga begitu mengeluh tentang istrinya, kemudian permasalahan keluarganya di ceritakan di Sosial Network, yang saya pikir sebenarnya itu bukanlah hal yang "pantas" jadi konsumsi publik alias ga "pantas" orang lain mengetahuinya apalagi Sosial Network ini bukan hanya kita saja yang baca, tetapi juga pasangan kita, keluarga kita, sebegitukah sekarang sampai ga malu lagi ya menceritakan??


Kalau tujuannya ingin agar mencari solusi ke orang lain atau ingin bertanya tentang permasalahan kita, ada baiknya niy, saran saya pada orang-orang yang suka curhat di Sosial Network, curhatlah pada orang yang di anggap di percaya, atau yang lebih tepat lagi curhatlah pada Allaah.


Saya pernah membaca hal yang seperti ini, terlepas benar atau ga nya ya; Jangan ceritakan masalahmu kepada orang lain, karena 80% dari mereka akan tidak peduli dan 20% lainnya senang melihatmu mendapat masalah. Hal ini ada benar juga, karena pernah suatu ketika saya membaca seorang teman yang menjadikan masalahnya sebagai status di sebuah Sosial Network, setelah sekian lama tidak ada yang memberikan komentar, kemudian ada seoraang temannya yang berkomentar juga pada akhirnya, namuan komentarnya bukannya memberikan solusi namun malah "mentertawakannya". Walau hanya bercanda, namun ketika kita sedang di timpa suatu masalah, kita juga ga akan senang menerima komentar begitu, karena hanya akan membuat kita pusing.


Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” [Riwayat At Tirmidzi.

Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak ada manusia yang sempurna. Dalam setiap masalah Suami-Istri, selalu akan ada salah paham antara keduanya. Justru karena adanya kekurangan dan kesalahan itu jangan diceritakan kelemahan pasangan kita kepada orang lain. Perbuatan itu disatu sisi termasuk menggunjing yang tercela, sisi lain menyebabkan tersebarnya Aib atau kelemahan pasangan kepada orang-orang yang tidak berhak mengetahuinya dan tidak mempunyai kompetensi untuk menyelesaikan masalah. Rahasia pasangan harus selalu dijaga dengan baik, jangan sampai dijadikan komoditas untuk diumbar dan dibuka kepada orang lain.


Jadi, pada intinya jangan jadikan Sosial Network sebagai Diary versi baru kita, karena semua orang bisa membacanya dan semua permasalahan kita yang tidak "pantas" untuk diketahui orang lain akan menjadikan kita membuka Aib kita sendiri.

Wallahu'alam Bishawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar