Bermanfaat Untuk Sesama

Sudah lama juga saya ga nulis di blog ini, karena berbagai keterbatasan saya. Maklum, sudah nambah amanah lagi jadi meluangkan waktu sedikit untuk menulis di blog rada sulit hehehe. Oke lah, saya kembali mulai mengisi blog saya ini.

Sebenarnya ini adalah tulisan yang lama, cuma baru sekarang saja saya posting dengan menambahkan kondisi kekinian. Sudah banyak kejadian dalam waktu satu tahun ini. Mulai dari papa yang sakit, saya melahirkan anak kedua, kemudian... papa meninggal dan mama juga di rawat setelah beberapa hari papa meninggal. Ini adalah ujian yang sangat sulit rasanya bagi saya untuk tidak mengeluarkan air mata, bukan air mata penyesalan, tetapi air mata dimana ujian itu terasa datangnya berdekatan dan rasanya sungguh sangat tidak sanggup untuk saya pikul. Namun, hati berkata saya harus kuat, harus bangkit dari semua ujian ini dan yakin akan semua ini ada hikmah terindah dari semua ini. Mungkin bukan sekarang Allah perlihatkan, namun nanti suatu saat akan ada hikmahnya.

Saya berusaha untuk bangkit lagi, menghapus air mata untuk anak-anak saya dan keluarga saya. Mereka juga butuh ibu nya yang kuat, apalagi anak saya masih kecil-kecil. Menguatkan diri sendiri dengan memotivasi diri sendiri dan orang lain. Bukan hal yang mudah sebenarnya, terlihat dalam keadaan baik, tidak sedih, seperti tidak ada kejadian apa-apa, tetapi semua itu saya lakukan untuk diri saya sendiri. 

Saya mempunyai prinsip, berbagi lah pada orang lain, meski kamu tidak mempunyai apa-apa berupa benda, berbagi bisa saja berupa motivasi, semangat, sharring pengalaman. Itu semua saya lakukan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Apalah arti kita hidup di dunia ini jika tidak ada manfaatnya bagi orang lain. Karena itu lah saya berusaha menjadikan diri menangis hanya ketika sedang sendiri, menangis hanya ketika bercerita dengan Sang Pemilik Nyawa ini. Kesedihan saya tidak untuk diperlihatkan atau dikeluhkan. 

Masih banyak orang yang lebih menderita dari saya, masih banyak orang yang lebih sedih, lebih lebih sedih, lebih lebih menderita. Saya terenyuh setiap melihat anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan, mereka tetap tersenyum walau tidak mengenal siapa orang tua mereka. Hal ini yang membuat saya bangkit dan lebih banyak bersyukur dengan hidup ini.

Dicaci atau di anggap munafik, bukan hal yang aneh bagi saya. Tetapi saya punya prinsip lagi begini:

"Kita tidak mungkin menutup mulut semua orang yang berbicara mengenai kita dengan tangan kita. Tapi kita diberikan tangan untuk menutup telinga kita agar tidak mendengarkan apa yang mereka katakan.. *Lakukan apa yang terbaik untuk hidupmu dan untuk orang-orang yang disayangi dan menyayangimu, manusia hanya bisa menilai dari apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Yang tau bagaimana diri kita adalah diri sendiri. Tak perlu bukti dengan kata-kata, nanti juga akan Allah perlihatkan, skenario Allah itu indah (bagi yang mau berfikir)"

Selamat jalan papa, semoga Allah mengampuni dosa-dosa papa, diringankan segala siksa kubur dan di jauhkan dari api neraka, Aamiin... Mama, semoga mama bisa sehat, mama seperti hilang semangat, hilang gairah hidup, sedih melihat mama yang selalu terdiam dan termenung, saya tau apa yang di rasakan mama, kehilangan seseorang yang begitu dekat, kehilangan seseorang yang jadi teman hidup selama lebih dari 40 tahun ini. Separuh Jiwa mama seperti telah pergi, dan itu terlihat dimata mama, dan entahlah satu yang ingin saya lakukan, membahagiakan mama, membuat mama senang disisa hidupnya. Semoga bisa. Aamiin..