Belajar Bijak dan Dewasa Berekspresi di Sosial Media

Tiba-tiba saja muncul ide saya untuk menulis lagi. Ini sebuah pendapat, kritik, saran atau apalah ya namanya, saya juga ga tau, yang pasti sebagai seorang Alumni Antropologi yang kata orang Antropolog, saya suka "meneliti" pola yang ada di masyarakat, baik itu secara masyarakat di dunia nyata, maupun masyarakat di dunia maya. Ini hanya lebih pada pendapat saya sepertinya, dari pola yang telah saya lihat.Ini juga jadi kritikan bagi diri saya sendiri dalam bersosial media.

Ga asing lagi perkembangan zaman begitu cepatnya berputar. Ga terasa saja kemajuan Teknologi begitu pesat, ada saja penemuan orang yang begitu canggih untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi, berekspresi. Kemunculan internet sebagai hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah bukan barang asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Dari masyarakat perkotaaan hingga ke pelosok desa sudah terjamahi oleh canggihnya teknologi informasi. Mulai dari anak-anak hingga orang tua sudah banyak menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh internet, baik untuk mengirim surat elektronik, membaca berita, menonton video live streaming, mengirim tugas kepada guru/dosen, atau hanya sekedar bermain-main dengan sosial media dan game online. Kehadiran internet yang semakin marak menjadi bukti bahwa laju informasi di abad sains dan teknologi serta globalisasi ini semakin cepat, sangat deras, dan sulit untuk dibendung. 

Saat ini makin marak yang namanya Sosial Media. Mulai dari Facebook, Twitter, BBM, Path, Instagram, WhatsApp, Line, dan masih banyak lagi. Handphone pun sudah dengan berbagai ragam merk, berbagai ragam tipe dan menyediakan berbagai ragam fitur dan kelebihan di masing-masing tipenya, yang diberikan nama Smartphone alias telefon pintar. Namun, ada yang sangat membuat saya tergelitik, smartphone nya sudah canggih, tetapi tidak dibarengi juga dengan canggihnya dan Smart nya orang yang memakainya.

Saya berikan contoh kecil saja, misalnya dalam menyampaikan BC (Broadcast) pesan siar, yang bisa kita copy paste dan kemudian kita sampaikan lagi pada yang lainnya, namun karena tidak Smart dalam memakai Handphone, maka apa yang disampaikan langsung lagi di percaya sampai pesan itu pada orang lain secara berantai, dan itu tanpa di cek kebenarannya. Kalau ada informasi yang disebarkan di sosial media, pastikan kebenarannya terlebih dahulu dengan cara cek pada sumber yang lain. Jangan sampai repost, retweet atau repath pesan atau gambar yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kemudian saya belakangan ini begitu banyak melihat orang yang sedikit "show off" atau "pamer" atau ekspresi diri, atau apalah ya namanya. Apa saja di tampilkan di Sosial Media, dengan caption yang sangat terkesan pamer. Kita ga mungkin melarang orang yang berpendapat, karena itu hak nya orang lain juga untuk berpendapat, karena sudah di tampilkan ke muka umum apa yang di pamerkan dengan caption tersebut, saya pikir sekedar gambar mungkin saja tidak apa-apa, tapi caption atau kata keterangan dari peristiwa itu lah yang sepertinya yang menjadi "perdebatan". Yang memposting atau yang punya akun memberikan dalih, itu hanya bagian dari rasa senang, bagian dari rasa prihatin, bagian dari bla bla bla, tapi orang yang membacanya juga akan berpendapat "Oh, ini pamer"

Apa yang tertulis, bisa "sedikit" mewakili dari rasa yang ada pada orang tersebut, entah itu apa yang dibalik maksud orang yang memposting itu, tapi wajar saja ada tanggapan begitu, karena ga selamanya pendapat orang itu sesuai dengan kita, ga selamanya orang akan berpandangan positif tentang kita karena apa yang sudah kita posting.

Ada hal yang kayaknya perlu kita pikirkan lagi, ini bukan soal iri hati, dengki atau apalah namnya, itu ga saya bahas disini, karena itu akan jadi permasalahan yang lainnya. Silahkan saja berekspresi dengan apa yang dimiliki, baik itu pikiran, foto-foto, atau apapun kemampuan kita, tapi bijak juga dalam memberikan caption atau maksud dari memposting sesuatu. Kita berinteraksi dengan berbagai orang dan dengan berbagai latar belakang. Jadi ketika seseorang mengkritik postingan kita yang tersekan "pamer", ya itu wajar saja karena yang terbaca oleh orang seperti itu, bisa jadi juga bagi sebagian orang lain itu terlihat biasa-biasa saja, tetapi semua komentar, tanggapan itu jangan membuat kita tersinggung karena disitulah kita juga diminta kedewasaannya, karena apapun yang kita posting orang mau berpendapat apa itu juga terserah saja. Karena hal ini lah saya pikir, kita harus juga bijak dan dewasa dalam bersosial media, berekspresi. Saya juga suka memposting berbagai hal yang saya sukai, alami dengan kesan yang tidak pamer, tidak show off dll, menurut saya tidak begitu namun bagi orang lain belum tentu begitu, bisa saja saya juga di bilang pamer, show off dll. tetapi sekali lagi yang saya tekankan, siapapun  berhak menilai kita, apakah yang kita posting itu termasuk pamer atau tidak, semua kembali kepada yang membaca, yang menerimanya.Bijak dan Dewasa saja dalam bersosial media, berekspresi tetapi jangan sampai kebablasan.

Dengan segala kerendahan hati kiranya tulisan ini tidak ada maksud untuk menggurui, saya hanya sekedar berbagi dengan segala keterbatasan yang ada. Sekian terima kasih.